Minggu, 20 November 2016

MOTOR LISTRIK ARUS BOLAK – BALIK



MOTOR LISTRIK ARUS BOLAK – BALIK



MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Bahasa Indonesia Keilmuan
yang dibina oleh Bapak Didin Widyantoro, S.S., S.Pd., M.Pd.



oleh
Much. Zainuri
150534604998






UNIVERSITAS NEGERI MALANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
Nopember 2016

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI  .............................................................................................. i
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang.......................................................................... 1        
1.2 RumusanMasalah..................................................................... 1
1.3 Tujuan....................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Motor Listrik Arus Bolak - Balik............................. 2
2.2 Pengertian Motor Listrik Arus Bolak –Balik........................ 2
2.3 Motor sinkron........................................................................... 2
2.3.1        Prinsip Kerja...................................................................... 3
2.4 Motor Induksi........................................................................... 3
2.4.1        Prinsip Kerja...................................................................... 3
2.4.2        Motor 3 Fasa...................................................................... 4
2.4.3        Motor 1 Fasa...................................................................... 4
2.4.3.1  Motor Kapasitor................................................................ 5
2.4.3.2  Motor Universal................................................................. 5
2.4.3.2.1Tipe Motor Universal...................................................... 5
2.4.3.2.2Komponen Utama Motor Universal.............................. 6
2.4.3.3  Motor Arus Bayangan....................................................... 7

BAB III PENUTUP
3.1    Kesimpulan............................................................................. 8
3.2    Saran........................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................... 8
LAMPIRAN.................................................................................. 9


















DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Grafik arus 3 fasa................................................................. 4
Gambar  : Motor Kapasitor...................................................................... 5          

















BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Motor listrik merupakan alat yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. (Syam 2012)Sejarah motor listrik ditemukan oleh Thomas Davenport, penemu asal vermont, amerika serikat, pada tanggal 25 feburari 1837. Motor listrik ini merupakan aplikasi dari daya magnet dan elektromagnetik untuk memutar mesin. Motor listrik ini banyak digunakan pada industri – industri dan perlatan rumah tangga. Adapun motor listrik yang digunakan dalam peralatan rumah tangga adalah bor listrik, kipas angin, pompa air, blower, kompresor, penyedot debu dan lain sebagainya. Sedangkan pada industri contoh dari peralatan motor listrik adalah gerinda, pemotong plat baja, crain, dan lain sebagainya.
Pengubahan energi listrik menjadi energi mekanik pada motor listrik ini tidak langsung dari listrik menjadi mekanik. Melainkan dari energi listrik menjadi energi elektromagnet lalu menjadi energi mekanik. Sesuai dengan sifat magnet dimana kutub senama akan saling tolak dan menolak dan kutub tidak senama akan saling tarik menarik. Dengan adanya sifat tersebut maka akan dapat memutar dengan kontruksi tertentu.

1.2  Rumusan Masalah
Seperti yang telah disampaikan dalam latar belakang, bahwa motor listrik adalah alat untuk mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik. Dari hal tersebut dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud motor arus bolak – balik?
2.      Apa saja jenis – jenis motor arus bolak – balik satu fasa?
1.3  Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:                                                      
1.      Pengertian motor arus bolak – balik.
2.      Untuk jenis – jenis motor arus bolak – balik satu fasa.




BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Sejarah Motor Listrik
      (Anonim, 2012) Motor listrik merupakan konversi dari energi listrik menjadi energi mekanik, konversi tersebut berdasarkan prinsip kerja medan elektromagnetik  yang pertamakali ditemukan oleh Michael Faraday, seorang ilmuan asal Inggris, pada tahun 1821. Eksperimen yang dilakukan oleh Faraday adalah sepotong kawat yang menggantung dicelupkan kedalam sebuah wadah yang bersisi air raksa, dimana wadah tersebut diletakkan pula sebuah magnet permanen. Ketika kawat dialiri oleh arus listrik, kawat tersrebut akan berputar disekitar medan magnet, hal ini membuktikan bahwa arus akan menimbulkan medan magnet putar disekitar kawat.
      Selanjutnya banyak ilmuan yang mengembangkan eksperimen tersebut, Pada tahun 1888 Nikola Tesla menemukan motor listrik AC. Motor listrik AC tersebut dapat dipraktekan dengan sistem transmisi daya multi fasa.
2.2  Pengertian Motor Listrik Arus Bolak –Balik
      (Ahmad Febriant, 2013) Motor arus bolak –balik (motor AC) adalah peralatan listrik yang mengubah energi listrik arus bolak – balik (AC) menjadi energi mekanik. Pada motor arus bolak – balik, komponen utama terdiri dari rotor dan stator. Rotor merupakan bagian yang bergerak dari sebuah motor, letak dari rotor berada dalam stator. Rotor ini dapat berputar karena adanya torsi yang mana torsi ini timbul karena pengaruh medan magnet yang berpurtar. sedangkan stator merupakan bagian yang diam dari sebuah motor, letak dari stator ini berada bagian luar. Stator ini merupakan tempat mengalirnya arus listrik bolak –balik yang nantinya timbul medan magnet putar. Motor arus bolak – balik dapat diklarifikasikan dari prinsip kerjanya, yaitu : motor sinkron dan motor induksi.
2.3  Motor Sinkron
Motor ini memiliki putaran medan magnet stator dengan putaran medan rotor yang sama (Ns = Nr) dan bekerja dengan kecepatan tetap pada frekuensi tertentu. Sesuai dengan rumus :

Keterangan :
Nr  = Medan putar pada rotor
F    = Frekuensi (50 Hz)
P    = Jumlah kutub
2.3.1        Prinsip Kerja
(Ismail Muchsin, 2005) Prinsip kerja motor sinkron ialah, Pertama motor sebelum dijalankan dijadikan generator sinkron terlebih dahulu dengan cara rotor diberi catu daya tegangan DC sebesar 120 – 250 vDC. Rotor akan disambungkan dengan motor induksi menggunakan belt atau gear box sehingga stator akan mengeluarkan GGL (gerak gaya listrik). Ketika pada kecepatan nominal, hubungan antara rotor dengan motor induksi akan terlepas dan sumber tiga fasa masuk kedalam belitan stator sehingga akan terjadi sinkronisasi antara medan magnet putar stator dengan medan maget putar rotor (Ns = Nr).
2.4  Motor Induksi
Motor induksi memiliki kecepatan medan magnet stator dengan kecepatan medan rotor yang tidak sama yang disebut dengan slip. Dimana rumus slip tersebut sebagai berikut:
                              Keterangan :
                              Ns : Medan magnet putar pada stator
                              Nr : Medan magnet putar pada rotor
                              η   : Slip
2.4.1        Prinsip Kerja
Apabila sumber tegangan 3 fasa dipasang pada kumparan stator maka akan timbul medan magnet putar yang memiliki kecepatan. Medan magnet putar tersebut akan menginduksi batang konduktor pada rotor. Sehingga batang konduktor akan menghasilkan GGL (gerak gaya listrik) induksi, karena batang konduktor merupakan rangkaian tertutup sehingga menimbulkan arus. Arus tersebut berada di dalam medan magnet maka akan menimbulkan gaya yang putar pada rotor yang searah dengan medan magnet putar pada stator dan besarnya tidak sama dengan medan magnet putar pada rotor yang disebut dengan slip.
Berdasarkan sumber tegangannya motor induksi dibagi menjadi dua, yaitu : Motor 3 fasa dan Motor 1 fasa sebagai berikut:

2.4.2        Motor 3 Fasa
(Beni Irawan, 2014) Motor 3 fasa memanfaatkan perbedaan fasanya dengan perbedaan beda fasa 120̊ antar fasanya. Jika pada motor 1 fasa memanfaatkan kkomponen kapasitor sebagai beda fasanya, namum pada motor 3 fasa beda fasa langsung diperoleh dari sumbernya seperti pada gambar berikut :
Gambar 1. Grafik arus 3 fasa (Dunia Listrik  Motor Listrik AC 3 Fasa.htm)
2.4.3        Motor 1 Fasa
Menurut (Gunawan, Indra:2013:2) “motor satu fasa terpisah termasuk kedalam kategori motor induksi. Sama persis dengan motor induksi ytang lain, motor satu fasa terpisah juga mempunyai dua bagian (komponen) utama, yaitu rotor & stator”.
1.      Rotor adalah bagian motor listrik yang berputar. Rotor ini berbentuk silinder dan terbuat dari pelat – pelat besi yang dipres atau dipadatkan. Seperti motor induksi yang lain, rotor pada motor satu fasa terpisah juga tidak berkumparan. Oleh karena itu, rotor ini jarag sekali rusak.
2.      Sator adalah bagian motor listrik yang diam atau tidak berputar. Stator juga dibuat dengan menyusun dan mengepres pelat-pelat besi menjadi bentuk yang utuh dan rapi sebagai tempat semua kumparan. Biasanya satator pada motor induksi (kecuali motor kutub bayangan) mempunyai 24 alur tempat untuk masuknya semua kumparan, yaitu dua jenis kumparan dengan ukuran yang berbeda satu sama lain.


2.4.3.1  Motor Kapasitor
 
Gambar 2. Motor Kapasitor ( Motor Listrik AC Satu Fasa _ Dunia Listrik.htm)
Motor Kapasitor menggunakan kontruksi dan sistem kumparan yang hampir sama dengan motor fasa terpisah. Perbedaan utamanya adalah kumparan bantu pada motor kapasitor ditambah dengan kapasitor (elco) yang dismbung secara seri. Adanya kapasitor mempunyai kelebihan bila dibandingkan dengan jenis motor listrik yang lain, yaitu ebh dingin dan juga tahan lama. Dengan keunggulan ini, motor kapasitor lebih populer dan ada banyak sekali yang menggunakannya.
2.4.3.2  Motor Universal
Kontruksi dan komponen motor universal hampir sama dengan motor DC (arus searah). Kumparan medan dengan kumparan angker disambung secara seri melalui (dengan penrantaraan) siakt karbon dan komutator.
2.4.3.2.1        Tipe Motor Universal
Berikut adalah dua tipe motor universal berdasarkan arus listrik yang digunakan:
1.    Motor Universal untuk arus bolak – balik
a.                   Jumlah lilitan tembaga pada kumparan motor arus bolak – balik lebih banyak bila dibandingkan dengan lilitan tembaa pada kumparan motor arus searah.
b.                  Diameter tembaga pada kumparan mototr arus bolak – balik lebih kecil bila dibandingkan dengan diameter tembaga pada kumparan motor arus searah.
2.    Motor Universal untuk arus searah
Motor arus searah adalah kebalikan dari motor arus bolak – balik, yaitu jumlah lilitan tembaganya lebih sedikit dan diameter tembaganya lebih besar bila dibandingkan dengan lilitan dan diameter tembaga pada kumparan motor arus bolak – balik.
Pada perkembangannya, motor universal yang bisa digunakan unutuk keperluan teknik dan rumah tangga berasal dari tipe yang menggunakan arus bolak – balik karena arus bolak – balik banayak tersedia dan juga lebih praktis bila dibandingkan dengan arus listrik searah. Biarpun berbeda, cara mengggulung ulang kumparan untuk kedua tipe motor universal ini sama.
2.4.3.2.2        Komponen Utama Motor Universal
Komponen utama universal adalah sebagai berikut:
1.    Rotor (angker)
Rotor adalah bagian dari motor universal yang berputar. Pada rotor juga terdapat beberapa bagian lagi, yaitu:
a.       Alur angker
Alur angker ada dibagian luar badan angker yang berguna seperti alur stator untuk motor listrik satu fasa yang lain, yaitu sebagai tempat untuk melilitkan kumparan. Dari susunan kumparan pada angker akan dikeluarkan beberapa titik kontak, yang nantinya akan disambung pada komutator. Jumlah titik kontak sama dengan jumlah komutator. Titik kontak adalah titik sambungna dari dua tembaga yang ditarik atau dikeluarkan dari dua kumparan yang posisinya saling berurutan pada alur.
b.      Komutator
Komutator terbuat dari batang – batang kuningan atau tembaga berukuran tipis yang dipasang melingkar dan berjajar atau pararel dengan jarak yang sama. Semua batang komutator ini ditanam kedalam bonit agar komutator tidak berkontak dengan poros besi angker. Agar komutator juga tidak saling berhubungan, diantara komutator diberi sekat. Posisi komutator ada di bagian depan angker, tepatnya di depan bagian untuk keluarnya titik kontak dari kumparan.
Komutator berfungsi untuk menghubungkan arus listrik dari kumparan medan ke semua kumparan angker melalui sikat karbon. Oleh karena itu, komutator terus tersambung dengan sikat karbon.
c.       Kipas Rotor
Kipas ini dipasang pada poros rotor. Kalau rotor berputar, kipas juga akan ikut berputar. Kipas berfungsi untuk mendinginkan semua komponen di dalam motor.
2.    Stator
Stator terbuat dari tumpukan pelat besi yang disatukan, lalu dipres. Pada umumnya, strator mempunyai dua kutub tempat masuknya dua kumparan medan. Sistem sambung kumparan yagn digunakan oleh kedua kumparan medan ini sama dengan sistem sambung kumparan untuk motor listrik tipe dua kutub.
3.    Sikat Karbon
Sikat karbon adalah komponen motor universal yang berfungsi untuk meneruskan arus listrik dari kumparan medan ke kumparan angker dengan menempelkan sikat karbon ke komutator. Umur pemakaian sikat karbon ini sangat terbatas, jika dipakai terus – menerus, bisa cepat habis atau pendek. Kalau menggunakan motor universal, harus sering mengontrol kondisi sikat karbon, apakah masih panjang atau sudah pendek. Kalau sudah pendek, siakt karbon harus segera diganti.
4.    Rumah Sikat Karbon
Rumah sikat karbon adalah tempat bergeraknya siakt karbon yang akan menekan komutator pada angker. Pada rumah ini juga terdapat mekanisme per (pegas) yang berfungsi untuk menekan sikat karbon.
2.4.3.3  Motor Arus Bayangan
Banyak alat kerja yagn menerapkan kontruksi dan sistem motor induksi kutub bayangan karena sederhana, tahan lama, dan hanya membutuhkan arus listrik bolak – balik dengan daya yang sangat kecil. Seperti pada motor satu fasa yang lainnya, pada motor kutub bayangan ini juga terdapat dua komponen utama, yaitu:
1.      Rotor (bagian yang bergerak oada motor)
2.      Stator (bagian yang diam pada motor)
Stator untuk motor kutub bayangan agak berbeda bila dibandingkan dengan motor listrik lainnya, yaitu pada salah satu bagian setiap kutubnya terdapat alur tempat untuk masuknya cincin temabaga tebal yang kedua ujungnya sudah disatukan. Cincin tembaga di setiap kutub ini berfungsi sebagai kumparan bantu.



BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa semua jenis motor memiliki dua komponen utama, yaitu rotor dan stator. Rotor merupakan bagian yang berputar pada motor, dan stator merupakan bagian yang diam pada motor. Dan motor merupakan mesin konversi dari listrik menjadi mekanik.
3.2  Saran
Menyadari penulis masih jauh dengan kata sempurna, kedepannya makalah akan dikembangkan untuk pembahasannya. Akan dijelaskan lebih terperinci mengenai motor listrik dan lebih mudah dipahami dan tentunya memiliki sumber – sumber yang dapat dipertanggung jawabkan.

DAFTAR PUSTAKA
·         elektronikatea./2011/03/dasar-dasar-motor-induksi-3-phasa.html diakses pada 7 Nopember 2016
·         Pusat Pengembangan Bahan Ajar UMB - Ismail Muchsin., ST, MT.
·         M. Khairul Amri Rosa, MT - “Electric Machinery Fundamentals”, Stephen J. Chapman, 4th
 ed, 2005.
·         Dede Tri Furta - Universitas Sriwijaya Palembang
·         http://id.wikipedia.org/wiki/Motor_listrik diakses pada 7 Nopember 2016
·         http://hasrulbakri.wordpress.com/2010/04/30/motor-listrik-ac/ diakses pada 7 Nopember 2016
·          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar